18 Sound Horeg Terjebak Lumpur Saat Cek Akustik Karnaval di Gondanglegi, Malang

Sebanyak 18 sound horeg terjebak lumpur di Malang saat cek sound karnaval. Evakuasi dramatis libatkan warga & ekskavator. Acara tetap berjalan.

TRENDING NEWS

Redaksi Fasamedia

6/29/20251 min read

Malang — Sebanyak 18 unit sound horeg terjebak lumpur di area persawahan Dusun Kasin, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Sabtu (28/06/2025) usai melakukan cek sound untuk persiapan karnaval. Hujan deras yang mengguyur sejak siang membuat tanah sawah becek dan berat, sehingga kendaraan pengangkut sound system tak mampu keluar dari lokasi.

Hampir semua mobil pengangkut amblas sampai separuh ban,” ujar seorang panitia karnaval kepada warga setempat.

Kalau tidak segera dievakuasi, peralatan bisa rusak dan jadwal pentas kacau,” tambahnya.

Puluhan warga dari berbagai desa di Kecamatan Gondanglegi bergantian menarik kendaraan menggunakan tali tambang. Upaya manual itu belum membuahkan hasil hingga sebuah ekskavator didatangkan sekitar pukul 17.00 WIB. Satu per satu kendaraan akhirnya berhasil ditarik keluar berkat bantuan alat berat tersebut.

Video usaha warga dan ekskavator menarik truk sound horeg ini viral di sejumlah platform media sosial dan memicu beragam komentar, mulai dari kekhawatiran terhadap jadwal karnaval hingga candaan soal “sound horeg vs sawah berlumpur”.

Meski evakuasi berlangsung dramatis, panitia menegaskan persiapan karnaval tetap sesuai rencana. “Seluruh peralatan sudah aman. Kami melanjutkan pemasangan, dan acara tetap digelar sesuai jadwal,” kata koordinator lapangan karnaval.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mengimbau panitia acara serupa agar:

1. Memeriksa kondisi cuaca sebelum memindahkan peralatan berat ke lokasi outdoor.

2. Menyiapkan akses jalan yang layak atau alas papan untuk kendaraan berat.

3. Menyiapkan alat berat darurat jika lokasi berisiko tergenang air atau berlumpur.

Insiden 18 sound horeg terjebak lumpur ini menjadi pengingat pentingnya perencanaan logistik dan mitigasi cuaca bagi setiap penyelenggara acara outdoor, terutama di musim hujan.

Editor: Permadani T.