Afgan Rilis “Kacamata”: Lagu Pop tentang Cinta, Kehilangan, dan Kembali ke Jati Diri

Afgan kembali ke akar musik pop Indonesia lewat “Kacamata”, lagu reflektif tentang cinta, kehilangan, dan menemukan kembali jati diri.

ENTERTAINMENT

Redaksi Fasamedia

10/15/20252 min read

Jakarta, Fasamedia — Setelah tujuh tahun tidak merilis album berbahasa Indonesia, penyanyi Afgan kembali menegaskan jati dirinya sebagai musisi pop Tanah Air melalui single terbaru berjudul “Kacamata”. Lagu ini menjadi pembuka menuju album ketujuhnya bertajuk Retrospektif.

“Album Retrospektif ini gue bikin sebagai perjalanan kembali ke roots gue, yaitu musik pop Indonesia. Buat gue, Kacamata merepresentasikan era itu,” kata Afgan. “Selama 15 tahun berkarier, gue dikenal dengan kacamata dan lagu pop. Jadi secara simbolis, single ini sangat pas untuk membuka album.”

Kisah Pengorbanan Diri Demi Cinta

Lagu Kacamata membawa pesan emosional tentang seseorang yang rela berubah demi cinta, hanya untuk menyadari bahwa semua pengorbanannya sia-sia karena ditujukan pada orang yang salah. Melalui metafora “kacamata”, Afgan mengajak pendengarnya untuk melihat kembali pada diri sendiri—tentang bagaimana cinta kadang membuat kita buta.

“Jangan terlalu berharap sama manusia, karena satu-satunya yang bisa diandalkan adalah Tuhan,” tutur Afgan. “Lagu ini reminder buat kita semua, ketika galau jangan sampai kehilangan diri sendiri.”

Dengan lirik yang ringan dan aransemen yang segar, lagu ini menampilkan sisi reflektif namun tetap menghibur. Afgan menyebut Kacamata sebagai feel-good song yang bisa membuat pendengar menertawakan kegalauannya sendiri dan belajar menikmati hidup.

Kolaborasi Solid Bersama Musisi Muda

Dalam proses kreatifnya, Afgan menggandeng tiga musisi berbakat: Iqbal Siregar, Petra Sihombing, dan Kamga Mohammed. Iqbal membawa ide awal berupa melodi reff yang catchy, yang kemudian dikembangkan bersama hingga rampung hanya dalam dua jam. Petra bertindak sebagai produser sekaligus komposer, sementara Kamga turut menjadi komposer dan vocal director.

“Proses produksi lagu ini cepat tapi solid,” ujar Afgan. “Rekaman vokal selesai dalam setengah hari, sementara keseluruhan produksi musik, mixing, dan mastering tuntas dalam dua bulan.”

Hasilnya adalah lagu dengan sentuhan modern pop-R&B, namun tetap mempertahankan nuansa khas Afgan yang melodius dan emosional. Yang menarik, Kacamata lebih menonjolkan permainan gitar—berbeda dari lagu-lagu Afgan sebelumnya yang cenderung bertumpu pada piano dan orkestra.

Video Musik Bernuansa Nostalgia 90-an

Video musik Kacamata digarap oleh sutradara Shadtoto Prasetio dengan konsep visual yang terinspirasi dari estetika minimalis era 90-an. Afgan beradu akting dengan aktris Yuki Kato dalam adegan permainan catur—simbol dari perjalanan cinta yang penuh strategi, pengorbanan, dan keputusan.

“Catur di video itu menggambarkan bagaimana hubungan sering kali seperti permainan. Kadang kita harus maju, mundur, atau bertahan,” kata Afgan. “Semuanya demi memahami arah cinta.”

Kembali Menggenggam Pop Indonesia

Dengan Kacamata, Afgan seolah mengajak pendengarnya kembali ke masa di mana musik pop Indonesia menjadi identitas utamanya. Lagu ini bukan hanya karya pembuka album, tapi juga simbol dari refleksi perjalanan kariernya.

“Kacamata adalah bagian dari perjalanan gue mencari keseimbangan antara nostalgia dan kebaruan,” ujar Afgan. “Gue ingin orang mendengarkan lagu ini dan merasa lebih baik.”

Single Kacamata kini sudah tersedia di seluruh platform digital, sementara album Retrospektif dijadwalkan rilis pada November mendatang di bawah naungan Trinity Optima Production.

Kontributor: Sarah Limbeng

Editor: Permadani T.