Breaking News: Pesawat Air India Jatuh Dekat Bandara Ahmedabad, 242 Orang di Dalamnya

Ahmedabad, India — Dunia penerbangan kembali diguncang dengan kabar mengejutkan jatuhnya pesawat milik maskapai Air India tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad pada hari Kamis (12/06/2025). Pesawat nahas tersebut diketahui merupakan jenis Boeing 787-8 Dreamliner yang tengah mengangkut lebih dari dua ratus penumpang dan awak.

Menurut pernyataan resmi dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) yang dikutip dari Times of India dan AFP, total 242 orang berada di dalam pesawat tersebut, yang terdiri dari 230 penumpang, dua pilot, dan 10 awak kabin.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Tim penyelamat dan otoritas penerbangan masih melakukan evakuasi dan pemeriksaan di lokasi kejadian, yang berada tidak jauh dari area bandara.

Insiden tragis ini terjadi hanya beberapa menit setelah pesawat lepas landas. Warga di sekitar bandara melaporkan mendengar suara dentuman keras dan melihat kepulan asap tebal dari arah timur landasan. Beberapa saksi mata menyebut pesawat tampak oleng sebelum akhirnya jatuh menghantam daratan terbuka.

Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan belum diketahui. DGCA menyatakan investigasi penuh tengah berlangsung untuk mencari tahu apa yang menyebabkan pesawat modern seperti Boeing 787-8 bisa mengalami kegagalan fatal tak lama setelah mengudara.

Pemerintah India langsung mengerahkan tim gabungan dari unit penyelamat bandara, pemadam kebakaran, kepolisian, dan tim medis ke lokasi jatuhnya pesawat. Proses evakuasi penumpang dan awak masih terus dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi reruntuhan yang berisiko.

Kementerian Penerbangan Sipil India menyampaikan bahwa informasi lebih lanjut akan diberikan setelah proses evakuasi selesai dan kondisi di lapangan dinyatakan aman.

Lebih lanjut, pihak maskapai Air India telah membuka pusat informasi dan layanan darurat untuk keluarga penumpang. Mereka juga menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, demi menjaga ketenangan dan akurasi data.

Editor: Permadani T.