Bukan Sekadar Perselingkuhan, Musuh Dalam Selimut Suguhkan Drama Psikologis yang Menyesakkan
Ketika sahabat terasa terlalu dekat dan kepercayaan mulai retak, batas antara cinta dan pengkhianatan pun kabur. Musuh Dalam Selimut siap mengusik emosi.
FILM


Jakarta, Fasamedia — Film Musuh Dalam Selimut siap membuka tahun 2026 dengan cerita yang menohok sisi emosional penonton. Mengusung genre drama psikologis, film ini menyoroti bagaimana kepercayaan dapat runtuh bukan karena orang asing, melainkan dari sosok yang justru paling dipercaya.
Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, film ini mendapat respons kuat saat gala premiere pada akhir Desember 2025. Penonton dibuat larut dalam konflik yang terasa intim, personal, dan relevan dengan realitas kehidupan rumah tangga modern.
Musuh Dalam Selimut dibintangi Yasmin Napper sebagai Gadis, seorang istri yang menjalani kehidupan rumah tangga tampak normal dan tengah mengandung anak pertamanya. Kehidupan Gadis mulai berubah ketika ia berteman dekat dengan Suzy (Megan Domani), tetangga yang hadir sebagai sosok penolong dan pendengar setia.
Hubungan yang awalnya terasa aman perlahan berkembang menjadi relasi yang membingungkan. Perhatian Suzy yang konsisten dan intens mulai terasa berlebihan. Ketegangan semakin memuncak ketika Andika (Arbani Yasiz), suami Gadis, ikut terlibat dalam dinamika hubungan tersebut.
Alih-alih menyajikan konflik secara eksplosif, film ini membangun ketegangan melalui detail-detail kecil, seperti tatapan, jeda percakapan, dan gestur yang tampak manis namun menyisakan rasa dingin. Pendekatan inilah yang membuat cerita terasa lebih dalam dan menyesakkan.
Hadrah Daeng Ratu menuturkan bahwa kekuatan utama film ini terletak pada pendalaman karakter dan trauma masa lalu yang memengaruhi tindakan mereka.
“Storytelling setiap karakter menjadi penting, supaya penonton paham alasan di balik setiap tindakan mereka. Saya tidak ingin kisah perselingkuhan ini hanya jadi cinta segitiga biasa,” ungkap Hadrah.
“Film ini juga bicara soal luka dan trauma yang dibawa karakter hingga dewasa,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa alur cerita sengaja dibangun bertahap agar penonton ikut merasakan kebimbangan emosional tokoh utama.
“Saya membangun hubungan pertemanan dulu, lalu perlahan sahabat itu masuk ke dalam circle kehidupan tokoh utama. Dari situ kecurigaan mulai tumbuh, hingga mengarah pada pencarian bukti,” jelasnya.
“Namun pada akhirnya harus jelas siapa protagonis dan siapa antagonis,” tambah Hadrah.
Megan Domani menyebut tantangan terbesarnya adalah menjaga karakter Suzy tetap terlihat tulus di permukaan.
“Suzy selalu terlihat cheerful dan bahagia saat bersama Gadis. Dia banyak memberi dan membantu sehingga tampak tulus,” kata Megan.
“Tapi justru karena itu penonton merasa ada yang tidak beres. Dia tidak tahu batas,” ujarnya.
Diproduksi oleh Narasi Semesta bersama sejumlah rumah produksi lainnya, Musuh Dalam Selimut hadir sebagai film yang mengajak penonton mengurai emosi: antara percaya dan curiga, antara bertahan dan meragukan segalanya.
Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 8 Januari 2026, dan diprediksi akan menjadi salah satu drama paling diperbincangkan di awal tahun.
Kontributor: Sarah Limbeng
Penulis & Editor: Permadani T.
