Dari Romantis hingga Horor: VMS Studio Hadirkan 4 Judul Film Baru di JAFF Market 2025
VMS Studio mengumumkan empat film terbaru untuk tahun 2026 di JAFF Market 2025: drama, adaptasi, horor nostalgia, hingga dinamika rumah tangga.
EVENTFILM


Yogyakarta — Antusiasme pengunjung JAFF Market 2025 memuncak ketika VMS Studio memperkenalkan empat film yang akan tayang pada 2026. Empat judul tersebut adalah Penerbangan Terakhir, Hope, Keluarga Suami Adalah Hama, serta Jurit Malam. Pengumuman disampaikan pada 29 November 2025, bertepatan dengan hari pertama JAFF Market di Jogja Expo Center.
Film pertama, Penerbangan Terakhir, menjadi sorotan utama. Dibintangi Jerome Kurnia dan Nadya Arina, film ini menggambarkan pertemuan seorang pramugari dan pilot yang memicu konflik emosional. Jerome, yang dikenal sebagai penggemar dunia penerbangan, mengaku mendapatkan pengalaman berharga selama proses syuting.
“Akhirnya aku bisa melihat ke dalam kokpit pesawat itu seperti apa, bisa ke hangar, dan aku bisa belajar secara teknis tentang mengemudikan pesawat,” ujarnya.
Berbeda dari karakter romantik drama tersebut, film Hope membawa tema perjuangan keluarga. Disutradarai oleh Benni Setiawan, adaptasi dari film Korea 2013 ini akan masuk tahap produksi pada awal 2026. Benni menyampaikan bahwa persiapan film telah dimulai.
“Diproyeksikan setelah film Penerbangan Terakhir tayang, film Hope bisa selesai produksi,” jelasnya.
Film ketiga membawa tema unik bertajuk Keluarga Suami Adalah Hama. Proyek ini kembali mempertemukan VMS Studio dengan Anggy Umbara setelah keberhasilan film Ozora. Adaptasi dari film pendek karya Aditya Santana ini menyajikan cerita rumah tangga yang melibatkan dinamika menantu dan mertua, dengan basis penonton raksasa di platform audio Noice. Film pendek tersebut telah ditonton lebih dari 100 juta kali di Noice.
Pengumuman ditutup dengan hadirnya Jurit Malam, sebuah horor yang melibatkan talenta muda Kevin Rahardjo. Produser eksekutif VMS, Shalu T.M, menjelaskan bahwa film ini mengangkat teror yang terkait masa sekolah.
“Di film Jurit Malam yang sangat berbeda adalah bagaimana suasana teror itu khas untuk anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Menurut produser VMS Studio Tony Ramesh, semua proyek ini membawa pesan yang ingin diserap penonton.
“Dari semua film yang kami produksi, penonton harus bisa mendapatkan suatu kesan dan makna yang bisa dibawa ke kehidupan mereka sehari-hari,” katanya.
VMS Studio berdiri sejak 2022 dan telah membuktikan kapasitas produksinya melalui film Pemandi Jenazah, yang mencapai 3,5 juta penonton global dan menjadi salah satu film Indonesia berpendapatan tertinggi di Malaysia. Rangkaian proyek terbaru menunjukkan optimisme studio terhadap cerita-cerita yang relevan bagi penonton.
Kontributor: Sarah Limbeng
Editor: Permadani T.
