Jodoh 3 Bujang: Film Komedi Romantis tentang Nikah Kembar Khas Makassar yang Diangkat dari Kisah Nyata!
Apa jadinya kalau tiga bujang dipaksa nikah bareng demi hemat biaya? Temukan jawabannya di film “Jodoh 3 Bujang”, kisah komedi romantis khas Makassar yang diangkat dari cerita nyata!
FILM
Jakarta - Menikah selalu jadi momen sakral dalam hidup seseorang. Tapi, di balik indahnya janji sehidup semati, ada realita yang sering bikin pusing tujuh keliling—biaya! Di beberapa daerah, seperti Makassar, tradisi dan adat masih jadi pertimbangan utama, termasuk soal uang panai, yang kerap kali bernilai fantastis.
Nah, demi menyiasati tingginya biaya ini, ada satu tradisi unik yang dilakukan masyarakat Makassar: nikah kembar. Ini bukan berarti menikahi kembarannya orang lain, ya, tapi menikah bersamaan dengan saudara atau kerabat lain dalam satu hajatan demi menghemat biaya!
Fenomena inilah yang diangkat ke layar lebar lewat film terbaru produksi Starvision dan Rhaya Flicks berjudul Jodoh 3 Bujang. Film bergenre komedi romantis ini disutradarai oleh Arfan Sabran, sineas asal Makassar yang juga ikut menulis skenario bersama Erwin Wu dan Alwi Shihab.
Jodoh 3 Bujang mengikuti kisah Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong), tiga saudara bujang yang diminta sang ayah untuk menikah kembar. Alasannya sederhana: hemat biaya dan demi menjaga nama baik keluarga.
Namun, drama pun dimulai saat calon pengantin Fadly justru dijodohkan dengan pria lain yang lebih mapan. Dalam waktu yang mepet, Fadly harus segera mencari jodoh pengganti, atau rencana nikah kembar mereka terancam bubar jalan!
Yang bikin film ini makin menarik adalah kenyataan bahwa kisahnya diangkat dari kisah nyata. “Sosok tiga bujang ini benar-benar ada. Kami awalnya membuat proyek dokumenter tentang mereka dan membawanya ke forum pitching Akatara pada 2019,” ungkap Arfan Sabran.
Ia melanjutkan, “Kemudian Starvision datang dan tertarik menjadikan kisah ini sebagai film bioskop. Di credit title nanti, penonton juga bisa melihat sosok asli Fadly, Kifly, dan Ahmad yang jadi inspirasi cerita ini.”
Film ini bukan sekadar lucu-lucuan. Lewat pendekatan komedi, Arfan Sabran mencoba mengangkat realita pernikahan di tengah tekanan ekonomi dan budaya. “Uang panai kini bergeser maknanya, terutama di era flexing seperti sekarang. Tradisi nikah kembar menjadi solusi,” jelas Arfan.
Chand Parwez Servia, produser dari Starvision, menyebut bahwa cerita ini punya kedalaman makna yang layak diangkat ke layar lebar. “Bukan hanya nikah kembarnya yang unik, tapi bagaimana perjodohan dijadikan pertaruhan demi menjaga nama baik keluarga. Ini juga mempertanyakan makna jodoh itu sendiri,” jelasnya.
Buat kamu yang suka film lokal dengan cerita segar, berakar pada budaya, tapi tetap relate dan menghibur, jangan lewatkan Jodoh 3 Bujang! Film ini akan mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 26 Juni 2025.
Ikuti juga update dan konten eksklusifnya di media sosial resmi Instagram @jodohtigabujang & @starvisionplus, TikTok: @StarvisionOfficial.
Editor: Permadani T.