Mata Malaikat: Kembalinya Sang Legenda Nusantara dari JAFF Market ke Layar Lebar 2027

“Mata Malaikat” bukan sekadar film. Ini kebangkitan sang legenda Nusantara. Pada JAFF Market 2025, Si Buta dari Gua Hantu resmi kembali.

FILM

Redaksi Fasamedia

12/2/20251 min read

Yogyakarta, Fasamedia – Di antara cahaya panggung dan riuh tepuk tangan di Plaza Stage, sebuah ikon Nusantara kembali bernafas. Si Buta dari Gua Hantu, karakter yang melegenda di komik Indonesia sejak era klasik, berdiri di tengah perhatian publik pada JAFF Market 2025. Tidak sekadar nostalgia, ia hadir sebagai proyek film besar berjudul “Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat”.

Bukan pengumuman biasa, presentasi dibuka dengan aksi bela diri Kasundan yang memadukan tradisi dan sinematografi. Penonton nyaris tak berkedip ketika para stunt performer menghadirkan adegan pertarungan dengan mata tertutup. Adegan ini mengembalikan ingatan tentang sang pendekar yang mengandalkan pendengaran, insting, dan tekad.

Barulah setelah momen yang cinematic itu, dua rumah produksi mengangkat tabir. MAGMA Entertainment dan Bumilangit bersepakat menghadirkan film superhero lokal berskala internasional. Proyek ini akan disutradarai Charles Gozali, sutradara yang telah lama menanti kesempatan tersebut.

“Sebuah kehormatan besar diberi kepercayaan untuk menghidupkan kembali Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat,” ungkapnya. Kalimat itu mengandung harapan yang telah lama ia simpan—mimpinya mengarahkan film superhero akhirnya tercapai.

Deretan kreator di panggung mempertegas ambisi: Bismarka Kurniawan, Linda Gozali, Chris Lie, hingga Cecep Arif Rahman. Penggabungan visi kreatif ini dinilai sebagai fondasi kuat bagi kebangkitan sinema pahlawan Indonesia.

Bismarka yang mewakili Bumilangit menyampaikan semangatnya:

“Bumilangit akhirnya kembali di kancah film nasional. Kami optimis bisa mewujudkan visi bersama MAGMA hingga hari rilis nanti. Visi kami jelas, yaitu menghidupkan kembali pahlawan lokal untuk generasi sekarang.”

Dari sisi produksi, Linda Gozali tak menutupi ambisinya:

“Proyek ini menjadi bukti bahwa ketika dua visi kreatif bertemu dalam satu semangat, hasilnya bukan sekadar film, tetapi sebuah proyek istimewa yang berpotensi menjadi box office hit.”

Proyek ini mulai memasuki tahap produksi di 2026, sementara layar lebar menjadi panggung utamanya pada 2027. Dengan perhatian besar sejak sesi pengumuman, “Mata Malaikat” berpotensi menjadi penanda era baru perfilman superhero Indonesia.

JAFF Market tahun ini pun bukan sekadar festival film—ia menjadi titik lepas landas hero legendaris Nusantara menuju masa depan baru.

Kontributor: Sarah Limbeng

Editor: Permadani T.