Modus Baru Kejahatan Seksual terhadap Anak di Minimarket: Waspadai Iming-iming Hadiah

Modus Baru Kejahatan Seksual Terjadi di Minimarket Seorang anak SD menjadi korban pelecehan seksual setelah diajak masuk ke toilet oleh pelaku dengan iming-iming top up gratis Rp 100.000.

TRENDING NEWS

Redaksi Fasamedia

6/17/20251 min read

Tangerang - Kejahatan seksual terhadap anak kembali terjadi di ruang publik. Seorang anak sekolah dasar (SD) menjadi korban tindak pelecehan seksual oleh seorang pria dewasa di sebuah minimarket di Pasirjaya. Modus yang digunakan pelaku terbilang licik, yaitu dengan iming-iming hadiah top-up saldo senilai 100 ribu rupiah.

Kasus ini terjadi di sebuah minimarket, pelaku mendekati korban dan menawarkan hadiah digital gratis. Namun, ada syarat di balik tawaran tersebut: korban diminta ikut masuk ke toilet minimarket.

Di dalam toilet, pelaku memaksa korban melakukan tindakan tidak senonoh. Meski sempat menolak, korban akhirnya tidak mampu melawan paksaan pelaku.

Kejadian ini terungkap setelah orang tua korban melihat anaknya pulang dalam kondisi fisik yang mencurigakan. Anak tersebut berjalan dengan tidak wajar, membuat orang tuanya merasa khawatir. Setelah dibujuk dengan penuh empati, korban akhirnya mengungkap kejadian mengerikan yang dialaminya.

Setelah pengakuan korban, orang tua segera melapor kepada warga sekitar. Bersama-sama, mereka mendatangi minimarket dan berhasil mengamankan pelaku. Pelaku sempat diinterogasi warga dan terungkap bahwa korban pada hari itu bukanlah yang pertama. Terdapat indikasi bahwa sudah ada korban lain sebelumnya.

Pelaku akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. Kasus ini menyoroti betapa rentannya anak-anak menjadi sasaran kejahatan seksual, bahkan di tempat umum.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat umum. Edukasi seksual sejak dini sangat penting agar anak paham batasan tubuhnya, serta tahu kapan harus berkata "tidak" dan mencari bantuan.

Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

- Ajarkan anak mengenal bagian tubuh pribadi dan tidak boleh disentuh orang lain.

- Bangun komunikasi terbuka agar anak tidak takut menceritakan pengalaman tidak menyenangkan.

- Waspadai siapa pun yang menunjukkan minat berlebihan pada anak.

- Awasi aktivitas anak, baik di rumah maupun di luar, termasuk saat bermain gadget.

- Laporkan kejadian mencurigakan ke pihak berwenang.

Kejahatan seksual terhadap anak bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di tempat yang dianggap aman seperti minimarket. Orang tua dan masyarakat harus lebih waspada dan proaktif melindungi anak dari predator seksual. Jangan menunggu kejadian buruk terjadi, mulai edukasi dan pengawasan sejak dini.

Editor: Permadani T.