Momen Perpisahan Haru Sri Mulyani, Diiringi Lagu Bahasa Kalbu
Tangis haru mewarnai perpisahan Sri Mulyani dari Kementerian Keuangan saat ratusan pegawai melepasnya dengan lagu Bahasa Kalbu. Momen penuh cinta itu menjadi simbol penghormatan mendalam bagi sosok yang telah lama memimpin Kemenkeu.
TRENDING NEWS


Jakarta, Fasamedia — Suasana haru mewarnai perpisahan Sri Mulyani dari Kementerian Keuangan pada Selasa, 9 September 2025. Ratusan pegawai Kemenkeu melepas mantan Menteri Keuangan itu dengan rangkaian bunga mawar putih dan nyanyian akapela lagu Bahasa Kalbu yang menggema di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda I.
Tangis Sri Mulyani pecah ketika bait demi bait lagu tersebut dinyanyikan. Bahkan, ia tampak bersandar di pundak sang suami, Tony Sumartono, sambil menghapus air mata. “Momen itu terlalu menyentuh, semua orang merasakan kehilangan,” ungkap salah satu pegawai yang hadir.
Tidak hanya Bahasa Kalbu, lagu Karena Cinta juga dilantunkan sebagai bentuk penghormatan. Menurut para pegawai, dua lagu tersebut mewakili cinta dan apresiasi yang mendalam terhadap sosok Sri Mulyani yang telah memimpin Kemenkeu selama lebih dari satu dekade.
“Ribuan hati memeluk masygul. Hati kami akan selalu bersamamu, Ibu…” demikian salah satu bait puisi perpisahan yang dibacakan pegawai dengan suara bergetar. Ucapan itu disambut tepuk tangan, isak tangis, dan teriakan “Terima kasih, Ibu!” dari barisan ASN.
Banyak pegawai juga berebut memberikan bunga mawar putih, berfoto bersama, hingga membentuk simbol hati dengan tangan sebagai tanda cinta. Pemandangan ini menegaskan betapa kuatnya ikatan emosional antara Sri Mulyani dan para pegawai Kemenkeu.
Momen tersebut berlangsung sehari setelah Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan baru. Meski tidak lagi menjabat, Sri Mulyani meninggalkan kesan mendalam bagi banyak pihak.
“Lagu Bahasa Kalbu benar-benar menggambarkan hubungan kami dengan Ibu, tidak perlu banyak kata, semua sudah terasa dari hati,” ujar seorang ASN yang tak kuasa menahan tangis.
Perpisahan Sri Mulyani bukan sekadar prosesi formal, melainkan sebuah momen emosional yang menyatukan hati para pegawai. Dengan nyanyian Bahasa Kalbu dan Karena Cinta, kepergian mantan Menteri Keuangan itu dikenang penuh cinta dan rasa hormat.
Penulis: Permadani T. | Editor: Permadani T.