Teror di Panggung Politik: Miguel Uribe Roboh Bersimbah Darah Saat Kampanye

Miguel Uribe, kandidat presiden Kolombia, roboh bersimbah darah saat kampanye setelah ditembak remaja bersenjata. Insiden mengejutkan ini memicu duka dan kecemasan nasional.

TRENDING NEWS

Redaksi Fasamedia

6/9/20251 min read

Bogotá, Kolombia – Miguel Uribe, kandidat presiden dari sayap kanan Kolombia, menjadi korban penembakan saat berkampanye di ibu kota, Bogotá, pada Sabtu (8/6). Peristiwa ini mengguncang panggung politik dan menambah daftar panjang kekerasan politik di negara itu.

Menurut laporan AFP, Uribe yang juga seorang senator berusia 39 tahun ditembak dua kali di kepala dan satu kali di lutut oleh seorang remaja pria berusia sekitar 15 tahun. Insiden tersebut terjadi saat Uribe tengah menyampaikan pidato di hadapan para pendukungnya. Serangan mendadak itu membuat kerumunan panik, sementara aparat keamanan segera menahan pelaku.

Gambar yang beredar dari lokasi menunjukkan Uribe terkulai di atas kap mobil putih, tubuhnya berlumuran darah. Beberapa orang terlihat berusaha menolong, mencoba menghentikan pendarahan sebelum tim medis tiba.

Uribe langsung diterbangkan ke Klinik Santa Fe dalam kondisi kritis. Pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa ia telah menjalani operasi bedah saraf dan vaskular. Wali Kota Bogotá, Carlos Fernando Galan, menyampaikan bahwa Uribe telah berhasil melewati operasi pertama, namun masih berada dalam “jam-jam kritis” pemulihan.

Ia mengatasi prosedur bedah pertama,” kata Galan kepada media.

Istri Uribe juga memberikan kabar melalui rekaman audio yang disebarkan ke publik:

Ia keluar dengan baik setelah operasi. Ia bertempur di pertempuran pertama dan bertempur dengan baik. Ia berjuang demi hidupnya,” ungkapnya dengan penuh haru.

Direktur Polisi Kolombia, Carlos Fernando Triana, menyatakan bahwa tersangka penembak mengalami luka dalam perkelahian saat ditangkap dan kini juga sedang menjalani perawatan medis. Selain Uribe, dua orang lainnya—seorang pria dan seorang wanita—ikut terluka dalam insiden ini. Pihak berwenang juga menyita senjata api jenis Glock dari pelaku.

Di luar rumah sakit, dukungan dan doa terus mengalir. Seorang pengusaha wanita berusia 41 tahun, Carolina Gomez, yang terlihat menyalakan lilin sambil berdoa, mengatakan:

Hati kami hancur, Kolombia sakit.

Penembakan ini memunculkan kembali kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan politik menjelang pemilu. Hingga kini, motif serangan masih dalam penyelidikan, dan belum ada pernyataan resmi mengenai apakah ini berkaitan dengan rivalitas politik.

Editor: Permadani T.