Trailer Esok Tanpa Ibu Resmi Dirilis, Sajikan Drama Kehilangan Ibu dan Dilema Teknologi AI

Kehilangan, keluarga, dan teknologi berpadu dalam film Esok Tanpa Ibu. Simak kisah haru ayah dan anak menghadapi duka lewat AI.

FILM

Redaksi Fasamedia

12/17/20251 min read

Fasamedia — Base Entertainment bersama Beacon Film dan Refinery Media merilis official trailer dan poster film Esok Tanpa Ibu (Mothernet), sebuah drama keluarga yang mengangkat tema kehilangan, relasi orang tua dan anak, serta peran teknologi dalam menghadapi duka. Film ini akan mulai tayang 22 Januari 2026 di bioskop Indonesia .

Trailer memperlihatkan keseharian Cimot (Ali Fikry), remaja yang memiliki ikatan emosional sangat kuat dengan sang Ibu (Dian Sastrowardoyo). Sosok Ibu menjadi tempat Cimot berbagi cerita dan perasaan, sementara hubungannya dengan sang Ayah (Ringgo Agus Rahman) digambarkan penuh kecanggungan dan jarak emosional .

Situasi berubah drastis ketika sang Ibu mengalami koma. Kehilangan figur utama dalam hidupnya membuat Cimot semakin terisolasi. Ketegangan dengan Ayahnya pun meningkat, menghadirkan potret realistis konflik komunikasi dalam keluarga yang sedang berduka .

Dimensi cerita semakin berkembang saat teknologi kecerdasan buatan hadir sebagai solusi tak terduga. Melalui AI bernama i-Bu, Cimot dapat kembali melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan sosok Ibunya. Namun, film ini tidak sekadar menampilkan kecanggihan teknologi, melainkan mengajukan pertanyaan etis dan emosional tentang batasan AI dalam menggantikan peran manusia .

Ali Fikry menjelaskan bahwa karakter Cimot menggunakan AI sebagai mekanisme bertahan menghadapi kesedihan.

“Cimot tidak tahu bagaimana menghadapi kesedihan, jadi dia mulai menggunakan AI… itu sebagai coping mechanism karena kangen sama Ibunya,” tutur Ali .

Ringgo Agus Rahman menambahkan bahwa film ini juga menggambarkan perspektif kehilangan dari sudut pandang seorang suami.

“Dalam momen kehilangan itu, film ini ingin menghadirkan bagaimana relasi Bapak dan anak remajanya memperbaiki cara berkomunikasi mereka menjadi lebih baik,” kata Ringgo .

Film yang disutradarai Ho Wi-ding ini ditulis oleh Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief, serta diproduseri Shanty Harmayn dan Dian Sastrowardoyo. Dengan latar isu keluarga dan teknologi yang relevan, Esok Tanpa Ibu diharapkan mampu menyentuh emosi penonton lintas generasi .

Ikuti perkembangan terbaru film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) melalui akun Instagram resmi @base.id dan @filmesoktanpaibu, dan saksikan kisahnya di bioskop Indonesia mulai 22 Januari 2026 .

Kontributor: Sarah Limbeng

Penulis dan Editor: Permadani T.