UPDATE: Pesawat Air India Jatuh Usai Lepas Landas, 241 Orang Tewas, Hanya 1 Penumpang Selamat
Viswash Kumar Ramesh menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan tragis pesawat Air India di Ahmedabad. Duduk di kursi 11A, ia keluar dari reruntuhan dengan pakaian berlumuran darah dan luka di tubuhnya, sementara 241 nyawa lainnya tak terselamatkan.
TRENDING NEWS
Ahmedabad, India — Sebuah tragedi besar menimpa dunia penerbangan internasional setelah pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 tujuan London jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, Kamis (12/6/2025) siang waktu setempat. Insiden ini menewaskan 241 orang dari total 242 penumpang dan kru di dalamnya, dan hanya satu penumpang berhasil selamat.
Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner ini membawa 230 penumpang dan 12 awak kabin. Baru mengudara sekitar 30 detik, pesawat kehilangan kendali dan menghantam kompleks medis Byramjee Jeejeebhoy Medical College and Civil Hospital, termasuk kantin dan asrama mahasiswa kedokteran. Lokasi tersebut merupakan kawasan padat penduduk.
Menurut saksi mata dan pihak rumah sakit, dentuman keras terdengar saat pesawat menabrak kantin dan bangunan asrama. “Saat itu jam makan siang, banyak mahasiswa berada di kantin. Sebagian besar berhasil menyelamatkan diri, tapi 10 hingga 12 orang terjebak,” ujar Dr Meenkashi Parekh, Dekan rumah sakit, kepada BBC.
Keajaiban terjadi di tengah tragedi ini. Seorang penumpang bernama Viswash Kumar Ramesh, warga negara Inggris, berhasil selamat. Ia duduk di kursi 11A, dan terlihat dalam video amatir yang viral di media sosial sedang tertatih menuju ambulans, berlumuran darah dengan latar belakang asap tebal.
"Setelah terbang selama sekitar 30 detik, terdengar suara keras... semuanya terjadi sangat cepat," kata Ramesh dari ranjang rumah sakit. Ia juga menyampaikan bahwa kondisinya stabil, namun masih belum mengetahui nasib saudaranya, Ajay, yang turut dalam penerbangan namun duduk di baris berbeda.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) mengonfirmasi bahwa pesawat sempat mengirim sinyal “Mayday” sebelum hilang dari radar dan jatuh. Insiden ini tercatat sebagai kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak diperkenalkan pada 2011.
Boeing menyatakan siap memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi yang dipimpin Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India. Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris juga telah mengirim tim ahli ke Gujarat untuk membantu penyelidikan.
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, menyatakan tim evakuasi telah menemukan 204 jenazah hingga Kamis malam, meski belum semua berhasil teridentifikasi. Ia menyebut tingginya suhu akibat bahan bakar pesawat yang mencapai 125 ribu liter menjadi salah satu penyebab sulitnya upaya penyelamatan.
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa melalui akun resmi di platform X, menyebut tragedi ini sebagai “pukulan berat bagi bangsa.” PM Inggris Sir Keir Starmer dan Raja Charles III juga menyatakan simpati mendalam, serta meminta keluarga korban untuk menghubungi otoritas terkait di Inggris.
Tata Group, pemilik Air India, menyatakan akan memberikan santunan sebesar 1 crore rupee (sekitar Rp1,7 miliar) untuk keluarga korban meninggal. Pihak kepolisian masih menyisir lokasi kejadian untuk memastikan jumlah pasti korban, termasuk warga sipil yang berada di lokasi jatuhnya pesawat.
Editor: Permadani T.